Bangun pagi kurasakan pegal-pegal di seluruh badan. Terutama
kedua pangkal lengan bawahku –sebut saja arah proksimal lengan bawah- membuatku
berpikir lagi bahwa aku sudah berada di atas ranjang kosku. Tanpa sengaja aku
merasa tatapanku berubah sendu. Ya, aku terlalu home sick. Baru saja kemarin sore tiba di kost tapi
sudah home sick lagi. Aduuuuhh. Aku rasa ini cuma bawaan hati saja
karena aku rasa kostku ini terlalu sepi. Aku jadi nggak tahan disini, mengingat
dirumahku sangat ramai terutama disebabkan celoteh nakal adekku yang
memancingku untuk ’berkelahi’ dengannya. Hahaha. Aku selalu ingin tertawa saat
dirumah. Beda banget sama disini. Ga ada temen se-angkatan, ada juga kakak
kelas semua. Aku nggak terlalu akrab sama mereka. Sebenarnya aku orang yang
mudah sekali akrab dengan orang lain. Tapi fakultasku mengedepankan ke-senioritas-an
mengakibatkan aku sungkan untuk berbicara banyak dengan mereka. Lebih tepatnya –Aku
Takut-. Sekalinya pindah kost ga dibolehin sama bapak. Kenapa? Mungkin mengingat
kamarku yang tergolong luas dan nyaman untuk ukuran sebuah kamar kos. Ya, aku
tahu sifat bapakku. Beliau hanya ingin aku nyaman dalam belajar, itu saja. Walau
itu membuatku sedikit depresi.
Merutuki diri
sendiri adalah kebiasaan yang sangat sulit untuk dihilangkan dari sifat-sifat
manjaku. Ya ampuuuun. Suer deh, sifat-sifat jelek susah banget buat
dihilangkan. Aku nggak tahu mana yang bener dan mana yang salah. Sifat malasku
disebabkan karena aku capek. Aku orang yang lebih suka berpikir dari pada
bergerak. Haduuuuh (tuh kan mengeluh lagi). Ingat masa kuliahku yang lebih lama
dari fakultas lain sungguh sangat membuatku sesak. Merekapun ga ada senioritas
kayak gini. Aku iri, sangat iri dengan teman-temanku yang sanggup meraih hampir
kumlaud disetiap semester mereka. Ada satu teman SMA ku yang membuatku terpacu
untuk mengunggulinya, aku nggak mau nyebut merk. Tapi sungguh sebetulnya dia
memang motivasiku. Dia anak cowok yang lebay semasa SMA namun prestasinya ga
main-main. Mainnya pol-polan. Ckckck. Aku mauuuuuuuuuuuu. (usaha dong!)
ESQ yang sabtu
lalu sempat kuikuti memang memacu semangatku, tapi melonggarkan ketakutanku.
Aku jadi makin ngeri, soalnya ketika aku ga takut, biasanya bahaya akan aku
abaikan. -____-” Biarkan hanya aku yang tahu bahaya disini maksudnya apa. *dilempar
bakiak*
Yak, ini aja yang
pingin aku tulis buat hari ini. Intinya, SEMANGAT, Yayan! :D
0 komen:
Posting Komentar