STEP 1
Demam Subfebris : Keadaan dimana suhu tubuh di atas 37-37,80C
yang biasanya terjadi pada malam hari
disertai radang
Basil :
Salah satu bentuk bakteri yang berbentuk batang
ukurannya antara 2
mikron sampai 5 mikron
BTA :
Sebutan untuk mycrobacteria yang tahan hidup di
lingkungan asam
nama lain dari
mycobactterium tuberculosa
bersifat dormant (dapat bangkit kembali dan menjadikan TBC
aktif kembali)
bila sudah terkena asam, asamnya susah hilang
Infeksi : masuk dan berkembangnya bibit penyakit
dalam tubuh
Manusia disertai respon sistem imun
Tuberkulosis : penyakit infeksi yang
disebabkan oleh mycobacterium
tuberkulosa yang menyerang saluran pernafasan (paru-paru)
Home visite : program kegiatan kunjungan rumah
oleh tim medis pada
pasien biasanya setelah melakukan
rawat inap.
Malaise : perasaan tidak enak
badan seperti terkena flu biasanya
merasa kelelahan
Batuk : suatu respon untuk
mengeluarkan zat-zat asing dalam
saluran pernafasan sebagai mekanisme
pertahanan tubuh
Gejala suatu reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan
karena adanya lendir
Riwayat
Alamiah : perjalanan dari mulai terkena penyakit
sampai sembuh
atau bahkan meninggal
perkembangan riwayat penyakit tanpa
interfensi medis
Promotif : upaya untuk meningkatkan kesehatan yang bersifat
persuasif contohnya mengajak untuk
melakukan pola hidup
sehat
Upaya penyebar luasan informasi
melalui media
Preventif : upaya kesehatan untuk mencegah supaya tidak
sakit
contohnya imunisasi vaksin BCG
Dahak :
lendir yang dikeluarkan dari saluran pernafasan pada saat
batuk sebagai akumulasi dari zat-zat
asing dari sistem
pernafasan
STEP 2
1.
Jelaskan
definisi dari penyakit infeksi!
2.
Bagaimana
proses menularnya penyakit infeksi di masyarakat?
3.
Bagaimana
upaya pencegahan penyakit infeksi (promotif dan preventif)?
4.
Apa
saja gejala-gejala penyakit infeksi?
5.
Apa
saja contoh penyakit infeksi?
6.
Apa
saja vektor dan agent penyebab infeksi?
7.
Bagaimana
upaya rehabilitatif jika di suatu masyarakat sudah terkena penyakit infeksi?
8.
Bagaimana cara mendiagnosis penyakit infeksi?
9.
Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi
tingginya angka penderita penyakit infeksi pada masyarakat?
10.
Apa fungsi home visite pada penyembuhan
penyakit infeksi?
11.
Kenapa penyakit infeksi sulit diatasi dalam
masyarakat?
12.
Bagaimana proses penyakit infeksi menyerang
tubuh?
13.
Apa manfaat riwayat alamiah penyakit dalam
upaya penyembuhan penyakit infeksi?
14.
Bagaimana tahapan riwayat alamiah penyakit
dalam upaya penyembuhan penyakit infeksi?
15.
Apa perbedaan riwayat alamiah dengan rekam
medis?
STEP 3
1.
Jelaskan
definisi dari penyakit infeksi!
Penyakit yang disebabkan oleh agent biologi yaitu virus, mikroba, bakteri
dan bukan disebabkan oleh faktor fisik atau kimia baik bersifat menular ataupun
tidak.
2.
Apa
definisi dari penyakit menular?
Penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan melalui kontak
langsung ( melalui interaksi langsung) maupun tidak langsung (dengan media).
3.
Bagaimana
proses menularnya penyakit infeksi di masyarakat?
Dengan interaksi antara pesakit dan orang sehat dengan lepasnya vektor.
Melalui berbagai media sehingga orang yang imunnya lemah akan tertular.
4.
Bagaimana
upaya pencegahan penyakit infeksi (promotif dan preventif)?
Promotif : melalui penyuluhan
kesehatan tentang penyakit infeksi.
Preventif : melalui imunisasi seperti vaksinasi BCG pada TBC
Preventif ada 4 yaitu:
Primordial : tindakan untuk menghindari terbentuknya
pola hidup yang mendorong peningkatan resiko penyakit. Contohnya pengendalian
merokok.
Primer : menghentikan tindakan sebelum
penyakit itu terjadi. Contohnya program imunisasi.
Sekunder : kegiatan mendeteksi penyakit dalam suatu
populasi. Contohnya pemeriksaan laboraturium.
Tersier : pencegahan
yang dilakukan pada fase penyakit yang sudah lanjut atau kecacatan. Contohnya
5.
Apa
saja contoh penyakit infeksi?
Menular : TBC
paru, flu, PMS, DBD, disentri
Tidak menular : maningitis,
tetanus,
6.
Apa
saja vektor dan agent penyebab infeksi?
Vektor (pembawa penyakit) :
Nyamuk, lalat, air, udara, tanah, tikus,
Agent (suatu substansi penyebab sakit) :
Virus, bakteria, protozoa
7.
Bagaimana
upaya rehabilitatif jika di suatu masyarakat sudah terkena penyakit infeksi?
Pengisolasian orang yang terkena infeksi agar tidak meluas.
8.
Apa
saja faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya angka penderita penyakit infeksi
pada masyarakat?
Kepadatan penduduk, lingkungan, pola hidup, imunitas tubuh, pelayanan
kesehatan yang kurang memadai, sosek.
9.
Apa fungsi home visite pada penyembuhan
penyakit infeksi?
Memantau perkembangan penyakit pada pasien.
Membina konseling terhadap pasien pasca rawat inap
10.
Kenapa penyakit infeksi sulit diatasi dalam
masyarakat?
Sebab penyakit infeksi itu menyebar dengan cepat dan pengobatannya lama.
Kurang kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang penyakit menular. Dan
penggunaan antibiotik yang tidak bijak.
11.
Bagaimana proses penyakit infeksi menyerang
tubuh?
Agent hinggap di tubuh kita. Jika imun kita tidak dapat mengalagkan agent
tersebut maka akan terjadi infeksi.
12.
Apa manfaat riwayat alamiah
penyakit dalam upaya penyembuhan penyakit infeksi?
13.
Bagaimana tahapan riwayat
alamiah penyakit dalam upaya penyembuhan penyakit infeksi?
14.
Apa perbedaan riwayat alamiah
dengan rekam medis?
Gejala
|
Penyakit infeksi
menular
|
Penyakit infeksi
tidak semaki menyebar
|
preventif
|
promotif
|
Penatalaksanaan
|
Riwayat alamiah
|
Pemeriksaan
|
STEP 5
STEP 6
1.
Jelaskan
definisi dari penyakit infeksi!
Penyakit Infeksi adalah penyakit yang ditimbulkan oleh adanya agen
infeksius yang menyerang sistem tubuh manusia, baik secara langsung maupun
melalui suatu agen perantara. Agen infeksius dapat berupa virus, mikroba,
bakteri, dan parasit. Agen infeksius yang menyerang manusia mempunyai tingkatan
tertentu, mulai dari agen yang dapat menimbulkan penyakit mematikan sampai pada
agen yang menimbulkan penyakit-penyakit ringan. Akan tetapi, penyakit yang
ringan sekali pun jika tidak ditangani secara serius, bisa menyebabkan akibat
yang lebih fatal.
2.
Bagaimana
proses menularnya penyakit infeksi di masyarakat?
Munculnya manifestasi penyakit pada seorang individu dipengaruhi oleh
penyebab yang multifaktor. Pada kasus-kasus infeksi, di samping pajanan yang
ditimbulkan oleh agen infeksius, proses munculnya manifestasi klinis juga
dipengaruhi oleh sistem pertahanan tubuh yang lemah. Adakalanya ketika sistem
pertahanan tubuh (imunitas) berfungsi secara maksimal, pajanan agen infeksius
tidak sampai menimbulkan manifestasi klinis. Sebaliknya, dengan melemahnya imunitas
tubuh, pajanan ringan sekali pun akan menimbulkan manifestasi klinis yang
sangat mengganggu, terlebih jika terjadi serangan agen infeksius yang ganas.
3.
Bagaimana
upaya pencegahan penyakit infeksi (promotif dan preventif)?
Berbeda dengan penyakit degeneratif seperti hipertensi, penyakit jantung,
diabetes, asam urat dan lainnya, penyakit infeksi sebenarnya lebih mudah
dicegah bila kita disiplin menerapkan langkah-langkah pencegahan. Berikut
adalah beberapa tips untuk mencegah Anda terkena penyakit infeksi:
·
Sering mencuci tangan. Mencuci tangan membantu
menghilangkan kuman yang Anda dapatkan dari binatang, tempat kotor, atau
benda-benda terkontaminasi. Anda terutama sangat disarankan untuk mencuci
tangan sebelum, selama dan sesudah menyiapkan makanan, sebelum makan, setelah
menggunakan kamar mandi, dan setelah memegang binatang.
·
Rutin membersihkan dan mensterilkan
lantai dan permukaan, terutama di dapur dan kamar mandi. Sabun dan air biasanya cukup untuk
membersihkan kedua tempat itu, tetapi akan lebih aman bila juga menggunakan
desinfektan.
·
Jauhi penderita penyakit yang mudah
menular melalui kontak, misalnya flu, cacar air atau belekan. Bila Anda tidak dapat
menghindarinya, berhati-hatilah agar tidak menyentuh wajah Anda dengan tangan
sebelum Anda mencucinya.
·
Cegah perkembangbiakan nyamuk demam
berdarah dan nyamuk lainnya dengan gerakan 3M Plus (Menguras, Menutup, Mengubur
dan Menggunakan anti nyamuk). Pastikan tidak ada air yang menggenang di rumah Anda, kuras
kamar mandi secara teratur, tutup tempat-tempat yang berpotensi mengumpulkan
air dan kubur botol, pot, tempayan dan benda-benda penampung air lainnya.
·
Masak dan sajikan makanan dengan
aman. Ketahuilah
makanan mana yang harus selalu disimpan di kulkas. Jangan biarkan makanan yang
mudah basi seperti susu segar, bakso, nuget ayam, dan lainnya di tempat terbuka
lebih dari dua jam. Tutuplah makanan dengan rapat agar tidak dihampiri lalat.
Cucilah buah-buahan dan sayuran mentah dengan bersih. Masaklah daging, ayam dan
telur sampai betul-betul matang. Pastikan Anda membelinya dari sumber yang
terpercaya. Daging yang bersumber tidak jelas dapat membawa penyakit antrax dan
flu burung yang sangat berbahaya.
·
Dapatkan imunisasi. Pastikan bayi
Anda mendapatkan semua imunisasi yang dibutuhkan sesuai jadwal. Bila Anda bepergian ke daerah yang
rawan, dapatkan imunisasi yang tepat sebelum Anda berangkat ke sana. Jamaah
haji wajib mendapatkan imunisasi meningitis sebelum berangkat.
·
Gunakan antibiotik dengan bijak. Flu, demam berdarah, dan infeksi
virus lainnya tidak dapat diobati dengan antibiotik. Bakteri dapat menjadi
resisten bila Anda mendapatkan antibiotik pada saat Anda tidak memerlukannya.
·
Jagalah kebersihan dan kesehatan
hewan piaraan Anda.
Berikan imunisasi yang memadai kepada mereka. Pisahkan dengan tegas barang-barang
yang dipakai hewan dengan yang dipakai anggota keluarga Anda. Bersihkan kotoran
dan kandang mereka dengan teratur menggunakan sabun dan desinfektan.
·
Hindari kontak dengan binatang liar
yang mungkin membawa penyakit berbahaya. Tikus dapat membawa penyakit pes dan leptospirosis. Burung
dan ayam liar dapat membawa virus flu burung. Kucing dan anjing liar dapat
menularkan rabies.
·
Makanlah makanan yang kaya
antioksidan dan multivitamin A, C dan E. Tubuh Anda akan memiliki sistem imun yang lebih baik dengan
mengkonsumsinya. Bila sistem imun Anda lemah, konsultasikan dengan dokter agar
mendapatkan pengobatan yang dapat meningkatkannya.
1.
Pencegahan Tingkat Awal = Premordial Prevention
Tindakan untuk menghindari
terbentuknya pola hidup
sosial ekonomi
dan kultural yang mendorong
peningkatan risiko penyakit
·
Status Kesehatan = Underlying Condition
o Makanan bergizi rendah lemak jenuh
o Pengendalian merokok
2. Pencegahan Tingkat Pertama = Primary Prevention
Tindakan yang meliputi segala kegiatan
yang
dapat menghentikan kejadian suatu
penyakit
atau gangguan sebelum hal itu terjadi
·
Peningkatan Kesehatan (Health Promotion)
o
Pendidikan kesehatan, penyebaran informasi kesehatan
o
Konsultasi Gizi
o
Penyediaan air bersih
o
Kebersihan lingkungan / sanitasi
o
Konsultasi genetik
·
Pencegahan khusus (Spesific Protection)
o Program immunisasi/imunisasi dasar
o Pemberian vitamin A atau tablet zat besi
o Pencegahan kecelakaan
3. Pencegahan Tingkat Kedua = Sekondary Prevention
Tindakan yang lebih ditujukan pada
kegiatan
skrining kesehatan dan deteksi untuk
menemukan
status patogenik setiap individu di
dalam populasi
Dapat dilakukan pada fase preklinik dan
klinik.
Termasuk dalam upaya ini :
·
Penemuan atau deteksi secara dini
(Early detection)
o Screening (penyaringan)
o Case finding (pejejakan kasus)
o Pemeriksaan khusus/laboratorium
o Pemberian obat yang rational dan
efektif
·
Pembatasan Kecacatan (Disability limitation)
o Operasi plastik pada organ yang cacat
o Pemasangan PIN pada tulang yang patah
4. Pencegahan Tingkat Ketiga = Tertiary Prevention
Tingkat pencegahan ini dapat dilakukan pada
fase penyakit yang sudah lanjut atau fase
kecacatan
·
Rehabilitasi (Rehabilitation)
o Rehabilitasi Fisik
Rehabilitasi cacat tubuh dengan pemberian alat bantu (protese)
o Rehabilitasi Sosial
Rumah perawatan orang tua/jompo
o Rehabilitasi Kerja (vocational
service)
Rehabilitasi masuk ke tempat kerja sebelumnya, mengaktifkan optimum
orang yang cacat
KULPAK Dr Imam Djamaluddin Mashoedi, M.Kes Epid
4.
Apa
saja gejala-gejala penyakit infeksi?
5.
Apa
saja contoh penyakit infeksi?
Contoh-contoh penyakit infeksi :
·
Penyebab penyakit adalah bakteri (jasad renik atau kuman)
TBC : ditularkan melalui udara
Tetanus : melalui luka yang kotor
Mencret : lalat, air dan jari yang kotor
Pneumonia : lewat batuk (udara)
Gonorrhea dan sifilis : hubungan kelamin
Sakit telinga : dengan selesma (masuk angin dan
pilek)
·
Penyebab penyakit adalah virus (kuman yang lebih kecil
daripada bakteri)
Selesma, influensa, campak, gondok : ditularkan
melalau udara, batuk, ataupun lalat
Rabies : melalui gigitan binatang
Penyakit kulit : melalui sentuhan
·
Jamur
Kurap, kutu air, dan gatal pada lipatan paha:
ditularkan melalu sentuhan atau dari pakaian yang dipakai secara bergantian
·
Parasit internal (hewan yang berbahaya yang hidup di
dalam tubuh)
Disentri: ditularkan dari kotoran ke mulut
Malaria: melalui gigitan nyamuk
·
Parasit eksternal (hewan yang berbahaya yang hidup pada
permukaan tubuh)
Kutu rambut, kutu hewan, kutu busuk berupa kudis: penularannya dari
orang-orang yang telah terinfeksi atau melalui pakaian.
6.
Apa
saja vektor dan agent penyebab infeksi?
7.
Bagaimana
upaya rehabilitatif jika di suatu masyarakat sudah terkena penyakit infeksi?
Tindakan Rehabilitatif ini
dilakukan pada seseorang yang proses penyakitnya telah berhenti. Tujuannya
adalah untuk berusaha mengembalikan penderita kepada keadaan semula (pemulihan
kesehatan) atau paling tidak berusaha mengembalikan penderita pada keadaan yang
dipandang sesuai dan mampu melangsungkan fungsi kehidupannya.
Tujuan rehabilitasi adalah:
1) agar dapat bersosialisasi
seperti lazimnya atau sebelum cacat individu
lain yang tidak cacat.
2) agar penderita dapat
merawat dirinya sendiri sesuai dengan usianya
3) agarpenderita cacat dapat
mempertahankan diri
4) Mengembangkan
lembaga-lembaga rehabilitasi dengan mengikutsertakan masyarakat.
5) Menyadarkan masyarakat
untuk menerima mereka kembali dengan memberikan dukungan moral setidaknya bagi
yang bersangkutan untuk bertahan.
6) Mengusahakan perkampungan
rehabilitasi sosial sehingga setiap penderita yang telah cacat mampu
mempertahankan diri.
7) Penyuluhan dan usaha-usaha
kelanjutan yang harus tetap dilakukan seseorang setelah ia sembuh dari suatu
penyakit.
Rehabilitasi ini terdiri atas:
1. Rehabilitasi fisik
Yaitu agar bekas penderita memperoleh perbaikan fisik
semaksimal-maksimalnya. Misalnya, seorang yang karena kecelakaan, patah
kakinya, perlu mendapatkan rehabilitasi dari kaki yang patah ini yaitu dengan
mempergunakan kaki buatan yang fungsinya sama dengan kaki yang sesungguhnya.
2. Rehabilitasi mental
Yaitu agar bekas penderita dapat menyesuikan diri dalan hubungan
perorangan dan social secara memuaskan. Seringkali dengna bersamaan dengan
terjadinya cacat badaniah muncul pula kelainan-kelaianan atau gangguan mental.
Untuk hal ini bekas penderita perlu mendapatkan bimbingan kejiwaan sebelum
kembali ke dalam masyarakat.
3. Rehabilitasi social
vokasional
Yaitu agar bekas penderita menempati suatu pekerjaan/jabatan dalam
masyarakat dengan kapasitas kerja yang semaksimal-maksimalny sesuai dengan
kemampuan dan ketidakmampuannya.
4. Rehabilitasi aesthetis
Usaha rehabilitasi aesthetis perlu dilakukan untuk mengembalikan rasa
keindahan, walaupun kadang-kadang fungsi dari alat tubuhnya itu sendiri tidak
dapat dikembalikan misalnya: penggunaan mata palsu.
Bentuk-bentuk rehabilitasi lainnya:
Rehabilitasi Medik
Dalam bidang Rehabllitasi Medik ada beberapa pelayanan yang dibutuhkan
1. Fisioterapi :
relaksasi, terapi manipulasi, latihan keseimbangan, latihan koordinasi,
latihan mobilisasi, latihan ambulasi dan latihan Bobath dengan teknik inhibisi,
fasilitasi dan stimulasi latihan dapat diberikan ditempat tidur, di gymnasium,
di kolam renang.
2. Terapi Okupasi :
1) latihan diberikan dalam
bentuk aktifitas permainan, permainan yang memerlukan keberanian.
2) Aktifitas kehidupan
sehari-hari : berpakaian, makan minum, penggunaan alat perkakas rumah tangga.
3) Seni dan ketrampilan
3. Terapi Wicara :
Pada pasien dengan gangguan komunikasi/bicara dengan latihan dalam bahasa
pasif : anggota tubuh, benda-benda di dalam/diluar rumah dan disekolah dan
dalam bahasa konsonan, suku kata, kata, kalimat. dengan pengucapan huruf
hidup/voval,
4. Terapi Musik :
tujuannya menumbuhkembangkan potensi-potensi pada anak yang berkelainan
baik fisik, mental intelektual maupun sosial emosional sehingga mereka akan
berkembang menjadi percaya diri sendiri. Pelayanan tersebut dengan cara melatih
: ritme, nada dan irama, interfal, tarian, drama, cerita, senam, pengenalan
alat musik, pengenalan lagu, latihan baca sajak/puisi.
5. Psikolog :
merupakan suatu penyembuhan yang berkaitan dengan kejiwaan
pasien,sehinnga dapat mengetahui seberapa besar tingkat kesadaran dalam minat
kesembuhanya sertaseberapa besar tingkat kekecewaan yang pasien rasakan atas
kecacatannya.
6. Sosial Medik :
memberikan pelayanan mencari data keluarga, sosial, ekonomi, pendidikan,
lingkungan tempat tinggal, dsb. Yang dapat bermanfaat bagi para dokter dan
terapis dalam menyusun program rehabilitasi. Selain itu pelayanan yang
berhubungan dengan Yayasan-yayasan sosial lainnya, Kantor Departemen sosial,
Rumah sakit, Sekolah, sehingga dapat terjalin hubungan erat dengan berbagai
instansi yang sangat penting untuk keberhasilan program rehabilitasi .
7. Ortotik Prostetik :
memberikan pelayanan pembuatan alat-alat bantu; misal brace, tongkat
ketiak, kaki tiruan, kursi roda
8. Bina Mandiri :
lingkup pelayanan meliputi :
a. Kemandirian yang sesuai dengan aktifitas
perawatan diri sendiri, aktifitas dimeja makan, aktifitas rumah tangga,
aktifitas dikamar tidur, pengenalan alat pertukangan dan kegunaannya,
penggunaan alat bantu, kegiatan berjalan.
b. Komunikasi
c. Sosialisasi
Contoh rehabilitasi:
a. Terapi psikologis pada
pasien pasca kanker rahim agar kepercayaan dirinya kembali seperti semula.
b. Memberikan pendidikan pada
masyarakat agar mau menerima dan memberikan pertolongan pada ibu hamil dengan
HIV/AIDS.
c. Latihan fisik, bagi yang
mengalami gangguan fisik seperti, penderita kusta, patah tulang, kelainan
bawaan.
d. Latihan-latihan fisik
tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu, misalnya, TBC: latihan
napas dan batuk. Penderita stroke melalui fisioterapi manual yang mungkin
dilakukan oleh perawat
e. Rehabilitasi untuk insan
pasca stroke dan keluarganya bisa mengarah pada dukunan care giver dalam
lingkungan keluarga atau sekaligus membangun jaringan care giver berbasis
masyarakat. Care giver berbasis masyarakat bisa untuk insan pasca stroke atau
juga untuk penduduk dalam rangka pola hidup sehat dan sejahtera. Care giver
semacam inilah kunci dari jejaring yang kalau kita kembangkan secara luas bisa
menjadi ujung tombak pembangunan berbasis masyarakat yang kuat dan bermutu.
Peran dokter dalam rehabilitasi:
1) Mengembangkan
lembaga-lembaga rehabilitasi dengan mengikutsertakan masyarakat.
2) Menyadarkan masyarakat
untuk menerima mereka kembali dengan memberikan dukungan moral setidaknya bagi
yang bersangkutan untuk bertahan.
3) Mengusahakan perkampungan
rehabilitasi sosial sehingga setiap penderita yang telah cacat mampu
mempertahankan diri.
4) Penyuluhan dan usaha-usaha
kelanjutan yang harus tetap dilakukan seseorang setelah ia sembuh dari suatu
penyakit.
5) Memberikan konseling pada
penderita kecacatan agar tetap bersemangat dalam memulihkan kesehatan.
6) Memberikan keyakinan dalam
kesembuhan,serta menumbuhkan kepercayaan diri untuk bersosialisasi dengan
masyarakat Memberi penyuluhan kepada masyarakat agar dapat menerima pasien sama
seperti individu normal lainnya.
7) Memberikan pendidikan
kesehatan agar hal yang lebih buruk tidak terjadi pada kesehatan pasien .
Chandra,
Budiman. Pengantar Prinsip dan Metode Epidemiologi. Jakarta ; EGC, 1996.
8.
Bagaimana cara mendiagnosis penyakit infeksi?
9.
Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi
tingginya angka penderita penyakit infeksi pada masyarakat?
10.
Apa fungsi home visite pada penyembuhan
penyakit infeksi?
untuk mengetahui perkembangan penderita setelah dia kembali ke
tengah-tengah masyarakat serta memberi bimbingan dalam usaha menanggulangi
masalah kesehatan dan sosial, sehingga dapat memberikan dukungan moril kepada
keluarga serta pasien itu sendiri.
11.
Kenapa penyakit infeksi sulit diatasi dalam
masyarakat?
Pada awalnya, penggunaan obat antibiotik telah menunjukkan kemajuan dalam
upaya penanggulangan penyakit infeksi, tetapi penggunaan yang terus menerus dan
tidak terarah (tidak rasional) menimbulkan berbagai masalah baru. Hal ini
disebabkan antibiotik dapat menimbulkan efek samping yang dapat merugikan
tubuh, apalagi bila penggunaannya dengan dosis yang tidak tepat sering
mengakibatkan bakteri menjadi resisten. Dalam rangka melepaskan diri dari sifat
resistensi bakteri terhadap antibiotik para ahli mikrobiologi seakan berkejaran
dengan bakteri dalam melakukan adu kreasi dan inovasi. Ketika para ahli
mikrobiologi berhasil menemukan antibiotik golongan baru, bakteri pun mengembangkan
kemampuan pertahanan (resistensi) yang lebih tangguh melalui mekanisme
perubahan genetik (mutasi). Siklus ini terus berlangsung hingga saat ini,
akibatnya penyakit infeksi semakin sulit diatasi dan perang melawan penyakit
infeksi masih sulit diprediksi kapan akan berakhir jika hanya mengandalkan
amunisi antibiotik.
12.
Bagaimana proses penyakit infeksi menyerang
tubuh?
SHAPE \* MERGEFORMAT
Proses Perjalanan Penyakit
|
Penyebab
|
Lingkungan
|
Pejamu
|
Prepatogenesis
|
Patogenesis
|
Masa Tunas
|
Subklinik
|
Klinis tidak jelas
|
Klinis jelas
|
Klinis berat
+ komplikasi
|
Cacat
|
S
E
M
B
U
H
|
M
e n i
n g g
a l
|
13.
Apa manfaat riwayat alamiah penyakit dalam
upaya penyembuhan penyakit infeksi?
·
Informasi masa inkubasi atau masa latent
·
Symptom untuk kelengkapan
diagnosais
·
Lama dan beratnya keluhan yang
dialami
·
Kejadian penyakit menurut musim
·
Geografis serangan penyakit
·
Sifat biologis kuman patogen à pencegahan
à Untuk diagnosis
Untuk preventive
Untuk terapi
14.
Bagaimana tahapan riwayat alamiah penyakit
dalam upaya penyembuhan penyakit infeksi?
a.
Tahap prepatogenesis
Sudah terjadi
interaksi antar host dengan agent, namun host belum sakit, masih normal
b.
Tahap patogenesis
i. Tahap Inkubasi
Waktu antara masuknya bibit penyakit
ke dalam
tubuh sampai timbulnya gejala
penyakit.
ii. Tahap Dini
Waktu
mulai munculnya gejala penyakit
yang
kelihatannya ringan.
Sudah ada
gangguan patologis
iii. Tahap Lanjut
Penyakit bertambah jelas atau
bertambah
berat
iv. Tahap Akhir
Berakhirnya perjalanan penyakit
·
Sembuh sempurna
·
Sembuh dengan cacat
·
Karier
·
Kronik
·
Kematian
KULPAK Dr Imam Djamaluddin Mashoedi, M.Kes Epid
15.
Apa perbedaan riwayat alamiah dengan rekam
medis?
Riwayat
Alamiah Penyakit adalah perkembangan penyakit itu tanpa campur
tangan medis atau bentuk intervensi lainnya sehingga suatu penyakit
berlangsung secara alamiah.
Rekam
medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun terekam tentang identitas,
anamnesa,penentuan fisik , laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan
tindakan medik yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang
dirawat inap, rawar jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat.
blogdokter.blogdetik.com/2011/10/17/pengertian-rekam-medis
0 komen:
Posting Komentar