GENITALIA AMBIGUA
Muhammad Faizi, Netty EP
BATASAN
Genitalia ambigua adalah kelainan bentuk genitalia eksterna/fenotip yang tidak jelas laki atau perempuan.
PATOFISIOLOGI
Segala hal yang dapat mengganggu proses perkembangan/differensiasi seksual intrauterin pada setiap level perkembangannya akan berpotensi menghasilkan genitalia ambigua dengan derajat yang bermacam-macam meliputi :
1. Female pseudohermaphroditism (Virilised female)
2. Male pseudohermaphroditism (Undervirilised male)
3. Disgenesis gonad
4. Embriopati congenital.
GEJALA KLINIS
Beberapa keadaan di bawah ini harus dipertimbangkan sebagai kasus genitalia ambigua yang perlu mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut :
Tampak laki-laki
· Kriptorkismus bilateral.
· Hipospadia dengan skrotum bifidum.
· Kriptorkismus dengan hipospadia
Inderteminate/meragukan
· Genitalia ambigua
Tampak Perempuan
· Clitoromegali
· Vulva yang sempit
· Kantong hernia inguinalis berisi gonad
Beberapa sindrom berhubungan dengan genitalia ambigua, misalnya sindrom Smith-Lemli-Opitz, Robinow, Denys-Drash, WAGR (Wilms Tumor, Aniridia, Genitourinary malformation, and Retardation) dan Beckwith-Wiedemann.
DIAGNOSIS
Anamnesis
Riwayat kehamilan ibu :
- Penggunaan progesterone atau androgen pada awal kehamilan
- Ibu yang mengalami virilisasi
- Riwayat kematian perinatal.
Riwayat keluarga :
- Adanya keluarga yang menderita genitalia ambigua atau kelainan urologi
- Adanya keluarga yang mengalami hyperplasia adrenal kongenital
- Perempuan yang amenorrhea atau infertilitas.
Pemeriksaan fisik
Pemerikasaan fisik harus dapat menentukan keadaan apakah ada suatu bentuk dismorfik dan keadaan kesehatan bayi. Genitalia eksterna harus diperiksa secara teliti, dengan sistematika sebagai berikut :
- Tentukan teraba gonad, posisi, ukuran, dan teksturnya
- Pengukuran panjang fallus
- Tentukan posisi meatus dari uretra, adanya hipospadia dan korda
- Tentukan derajat dari fusi labioscrotal folds
- Tentukan apakah terdapat orifisium vagina?
- Tanda-tanda lain :
§ Hiperpigmentasi, dehdrasi, hipoglikemia, atau hipertensi
§ “Webbed neck”, low hairline
§ Kelainan kongenital lainnya
- Tanda virilisasi menggunakan skala Prader.
Skala virilisasi menurut Prader.
Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium: Serum elektrolit, kadar gula darah, 17-OH progesteron , LH, FSH, DHEA, rasio Testosteron/DHT
2. USG/CT-scan/MRI
3. Karyotype
4. Genitografi
5. Laparoskopi/Biopsi gonad
6. Pemeriksaan Psikologi/Psikiatri.
DIAGNOSIS BANDING
Disorders of Gonadal Morphogenesis
Gonadal dysgenesis (partial and complete)
Campomelic dysplasia
Associated with primary adrenal failure
Denys-Drash and Frasier syndromes
Dosage-sensitive sex reversal
Associated with polyneuropathy
Mixed gonadal dysgenesis
True hermaphroditsm
Congenital anorchia/vanishing testis syndrome
Virilised Female
Congenital adrenal hyperplasia
21α- Hydroxylase deficiency
11β-Hydroxylase deficiency
3β-Hydroxysteroid dehydrogenase deficiency
Defect in 17β-Hydroxysteroid dehydrogenase
Aromatase deficiency CYP19 (15q21.1)
In utero exposure to androgens or progestational agents
Undervirilised Male
Androgen insensitivity (complete, partial, mild)
Disorders of testosterone biosynthesis
Lipoid adrenal hyperplasia
Defect in 17α-hydroxylase/lyase
Defect in 17β-Hydroxysteroid dehydrogenase
5α-reductase 2 deficiency
Leydig cell hypoplasia
Smith-Lemli-Opitz syndrome
Persistent Mϋllerian Duct Syndrome
Type 1
Type 2
Embriopaty
Penoscrotal transposition
Penile agenesis
Hypospadias
Bladder and cloacal exstrophy
Rokitansky-Kuster-Hauser syndrome
Mϋllerian aplasia
Miscellaneous syndromes associated with genital ambiguity
Penyulit
1. Krisis adrenal
2. Depresi
3. Gangguan orientasi seksual
4. Keganasan.
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan genitalia ambigua meliputi penentuan jenis kelamin (sex assessment), pola asuh seksual (sex rearing), pengobatan hormonal, koreksi secara pembedahan, dan psikologis. Oleh karena itu pelibatan multi-disiplin ilmu harus sudah dilakukan sejak tahap awal diagnosis yang meliputi bidang : Ilmu Kesehatan Anak, Bedah Urologi, Bedah plastik, Kandungan dan Kebidanan, Psikiatri, Genetika klinik, Rehabilitasi medik, Patologi klinik, Patologi anatomi, dan Bagian hukum Rumah Sakit/Kedokteran forensik.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan :
1. Potensi fertilitas
2. Kapasistas fungsi seksual
3. Fungsi endokrin.
4. Perubahan keganasan
5. Testosteron imprinting dan waktu saat pembedahan
6. Faktor psikoseksual: gender identity (identitas gender), gender role (peran gender) dan gender orientation (orientasi gender)
7. Aspek kultural
8. Informed consent dari keluarga.
Algoritma Diagnosis
DAFTAR PUSTAKA
1. Madhusmita M, Lee MM. Intersex Disorder. Dalam: Moshang T, ed. Pediatric Endocrinologi. New York: Elsevier Mosby, 2005; 103-122.
2. Witchel SF, Lee PA. Ambiguous Genitalia. Dalam: Sperling MA, Eds. Pediatric Endocrinology. USA : Saunders, 2002; 111-33.
3. Hyun Grace, TF Kolon. Apractical approach to intersex in the newborn period. Pediatr Ur Clin of Nort Am 2004; 31 (3) : 435-43.
4. Conte FA, Grumbach MM. Abnormalities of Sexual Determination & Differentiation. Dalam : Greenspan FS, Gardner DG, eds. Basic & Clinical Endocrinology. New York : Lange Medical Books/McGraw-Hill, 2001; 511-46.
5. Zemel S, Slover RH. Disorders of Sexual Differentiation. Dalam : McDermot MT, ed. Endocrine Secrets. Philadelphia : Hanley & Belfus, Inc, 2002; 325-33.
untuk lebih jelasnya, klik link dibawah ini:
http://www.pediatrik.com/isi03.php?page=html&hkategori=pdt&direktori=pdt&filepdf=0&pdf=&html=07110-wutq226.htm
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/14_IsolatedClitoromegaly.pdf/14_IsolatedClitoromegaly.html
jurnal indonesia:
http://pediatrics-undip.com/journal/HIPERPLASIA%20ADRENAL%20KONGENITAL%20Aspek%20Genetik.pdf
saduran lengkap sumber jurnal bahasa inggris:
http://childrengrowup.wordpress.com/2012/05/06/penanganan-terkini-genitalia-ambigua-dan-intersexuality/
0 komen:
Posting Komentar